Sejarah CHOICE

Tom Morrow, seorang imam muda dari ordo Praja dari Brooklyn-New York begitu tertarik dan terlibat secara intensif pada kehidupan kaum muda. Tom merasakan ada sesuatu yang kurang di dalam kehidupan mereka. Melalui pengamatan yang mendalam Tom menyimpulkan bahwa kaum muda kurang mempunyai suatu semangat untuk memiliki (strong sense of belonging) serta suatu keterlibatan yang nyata dalam relasi mereka dengan sekelilingnya. Relasi dengan teman maupun keluarga hanyalah sebatas permukaan saja, kurang mendalam dan tidak berakar, suatu kondisi yang umum yang terdapat pada masyarakat modern di kota besar.
Hati Tom terusik dan terpanggil berbuat sesuatu, Tom membicarakan hal ini di dalam suatu kelompok kerja yang dibentuknya. Kelompok tersebut beranggotakan muda-mudi, Pater Chuck Gallagher dari Marriage Encounter (ME) serta beberapa pasangan suami istri dari ME. Melalui beberapa diskusi dan berbagi pengalaman dengan mereka semua serta dilakukannya berbagai uji coba, akhirnya tersusunlah program CHOICE yang tujuan utamanya adalah mencoba menggali dan memupuk kembali nilai keterlibatan yang dalam (sense of belonging) yang dirasakan makin kabur dalam kehidupan relasional manusia masa kini. Week End CHOICE pertama diadakan September 1976.

CHOICE di Indonesia

CHOICE merambah Singapura tahun 1981. Pada Bulan Februari dan Nopember 1982, pihak ME Jakarta memberikan dukungan moral dan dana untuk mempelajari WEC di Singapura. Romo Soesilo, Romo Ismartono, pasutri Ivo-Lia, Aiek dan Vincent dari Jakarta diutus untuk mengikuti Week End CHOICE di Singapura dan mengembangkannya di Indonesia. Week End Choice Pertama di Indonesia dilaksanakan 10 – 12 Desember 1982 bertempat di BLKM Ciloto dengan Team : Romo Bart Janssen, Sr. Emma, Pas. Ivo – Lia, Youth Aiek & Vincent.

Visi Gerakan CHOICE

Tercipta dan tersosialisasinya “CINTA KASIH INJILI” (cinta tak bersyarat)didalam Keluarga, Gereja dan Masyarakat, yang dimulai dan digerakkan secara berkesinambungan oleh Muda Mudi Dewasa.

Misi Gerakan CHOICE :

1. Menyadarkan Muda Mudi Dewasa untuk MENGENAL diri sendiri dan menjadi bagian dari orang lain, serta berani membuka diri untuk menerima orang lain sebagai bagian dari hidupnya (“SIKAP BELONG”).
2. Menjadikan Muda Mudi Dewasa untuk MENCINTAI sesama yaitu KELUARGA dan GEREJA sebagai lahan utama untuk menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai cinta kasih (“BELONGING”)
3. Mengembangkan Muda Mudi Dewasa untuk selalu bersikap MELAYANI dengan semangat belonging sebagai pilihan gaya hidup (COMMITMENT) sehingga mampu mengubah diri sendiri dan lingkungan sekitarnya (keluarga; gereja; masyarakat

Motto CHOICE:

Mengenal, Mencintai dan MelayaniMu Terindah dalam hidupku,
Artinya : Para CHOICER dengan Kasih Kristus membawa terang bagi gereja dan dunia melalui sikap saling mengenal; mencintai dan melayani dengan suka cita.

CHOICE dalam bahasa Indonesia berarti PILIHAN atau KEPUTUSAN menawarkan semangat hidup Kristiani yang berdasarkan kasih dalam relasi dengan sesama. Untuk dapat menilai, memilih dan mengambil dengan baik tentunya harus dilandasi oleh suatu pengertian yang baik terhadap apa yang ditawarkan. Keputusan sepenuhnya berada di tangan peserta untuk memilih apa yang ditawarkan oleh CHOICE.

CHOICE bukanlah tempat memecahkan masalah, namun merupakan tempat untuk menggali dan memupuk kembali nilai kasih dalam relasi dengan sesama. Jaminan untuk dapat menguatkan nilai kasih dalam diri peserta tentunya datang dari diri peserta itu sendiri. Ada kalanya setelah mengikuti Week End Choice seseorang menemukan jawaban atas masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, hal itu merupakan buah dari nilai kasih yang tertanam melalui Week End Choice. Tidak semua peserta akan mendapatkan hasil yang sama karena semua itu tergantung pada kemauan peserta untuk mengikuti, memahami dan menghayati Week End Choice tersebut. Menjadi lebih baik atau tidaknya kehidupan peserta setelah Week End Choice sepenuhnya ditentukan oleh pilihan dan keputusan dari peserta sebagai seorang individu dewasa. CHOICE hanya menunjukkan jalan, bukan meluruskan atau mengatur kehidupan seseorang.